IconIconIconIcon


Rabu, 06 Februari 2008

Sekolah Anti Korupsi Akan Didirikan di Wina

Konferensi internasional anti korupsi yang diselenggarakan IAACA telah menghasilkan poin-poin penting untuk pemberantasan korupsi di dunia. Salah satunya adalah membentuk sekolah anti korupsi.
Akademi antikorupsi pertama di dunia itu akan didirikan di Wina, Austria dan akan mengajarkan segala hal yang terkait dengan penanganan atau pemberantasan korupsi. Pengelolaannya melibatkan berbagai lembaga termasuk interpol, dan direncanakan beroperasi pada November 2009.

Direktur Jenderal European Anti-Fraud Office, European Commission Franz Hermann Bruener menyampaikan bahwa sekolah itu sangat penting dalam pemberantasan korupsi. Bruener menjelaskan bahwa Korupsi merupakan kejahatan transnasional yang menghancurkan semua sendi kehidupan manusia.
Konferensi internasional anti korupsi digelar di Ukraina pada 3-6 Oktober 2008. Konferensi ini merupakan yang ke-3 dan diikuti oleh 106 negara dan 13 organisasi internasional. Indonesia mengirimkan 3 orang delegasinya, masing-masing dari KPK (Wakil Ketua KPK M Jasin), Kejaksaan Agung (Jaksa Agung Hendarman Supandji), dan dari Departemen Luar Negeri (Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Eddi Pratomo).
Konferensi ini menghasilkan 27 butir poin, di antaranya pembentukan sekolah anti korupsi dan penerbitan jurnal yang khusus membahas tentang antikorupsi dan anti pencucian uang.
Dalam konferensi ini juga dilakukan workshop mengenai beberapa topik bahasan. Di antaranya adalah tentang Kerjasama Internasional di bidang asset tracing, korupsi di sektor swasta, serta perlindungan saksi, ahli dan korban dalam tindak pidana korupsi.
IAACA merupakan asosiasi dari lembaga-lembaga antikorupsi dari berbagai negara di dunia. Setiap tahun diadakan pertemuan para anggotanya, sekaligus sebagai media saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pemberantasan korupsi.


Postingan Populer