IconIconIconIcon


Senin, 29 Juli 2013

BPK Bentuk Pusat Data Pemeriksaan Elektronik

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) membentuk pusat data keuangan yang akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan secara elektronik atau e-audit. Pusat data tersebut akan terhubung secara online dengan data yang dimiliki entitas (pihak yang diperiksa).

“Kami mengharapkan dukungan kementerian/lembaga demi suksesnya pengembangan pembentukan pusat data keuangan negara,” kata Anggota BPK Sapto Amal Damandari melalui laman resmi BPK, Rabu (10/7).
Sesuai fungsi dan kedudukannya, kata Sapto, BPK akan terus mendorong peningkatan kualitas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara yang salah satunya dengan mengembangkan pembentukan pusat data keuangan yang dinamakan Sinergi Nasional Sistem informasi (SNSI).
Dia juga mengatakan, pelaporan keuangan yang baik tidak hanya berujung dengan tercapainya opini wajar tanpa pengecualian (WTP), namun dapat menjadi sumber informasi yang sangat strategis dalam pengambilan keputusan untuk pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, ia mengingatkan pemberian opini dalam pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK dimaksudkan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan. Pemberian opini tidak dimaksudkan untuk menilai kinerja dan menghapus korupsi.
“Opini WTP adalah terkait dengan kewajaran penyajian laporan keuangan. Opini WTP tidak dimaksudkan untuk menilai kinerja satu entitas dan tidak pula untuk menghapus perbuatan melawan hukum atau korupsi yang terjadi di kementerian dan lembaga (K/L),” tegas Sapto Amal Damandari seperti dikutip Antara.
Sebelumnya BPK menargetkan aplikasi e-audit mulai efektif pada 2015. BPK juga sudah melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan seluruh entitas, termasuk 33 provinsi di Indonesia.
Investor Daily Indonesia


Postingan Populer