Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
meminta auditor internal pemerintah dapat mengidentifikasi berbagai
tindak pidana yang dapat menyebabkan kebocoran keuangan negara. Dengan
demikian, tindakan tersebut diharapkan dapat menutup celah kerugian
negara.
“Ada 30 jenis tindak pidana yang
mendorong kebocoran keuangan negara. Beberapa diantaranya adalah
penyuapan, penggelapan, pemerasan. Auditor internal harus dapat
mengidentifikasi setiap tindakan tersebut,” ujar Direktur Pengawasan
Internal KPK Chesna F. Anwar di Jakarta kemarin.
Auditor internal, kata Chesna, bukan
terbatas pada auditor yang berada di bawah Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Menurutnya, auditor internal juga sudah ada di
berbagai institusi pemerintah dalam bentuk inspektur jenderal. “Bila ini
dijalankan, potensi penutupan celah kebocoran bakal lebih efektif,”
katanya.
Menurut Chesna, selain menutup celah
kebocoran keuangan negara, kemampuan auditor internal juga akan membantu
upaya masing-masing institusi negara dalam memperbaiki laporan
keuangan. Kurang berperannya peran auditor internal, katanya,
menyebabkan Badan Pemeriksa Keuangan tidak memberikan opini (disclaimer) atas laporan keuangan yang disampaikan.
Deputi Akuntan Negara BPKP Ardan
Perdana mengakui, maksimalisasi peran auditor internal dapat menekan
terbukanya celah kebocoran keuangan negara. Untuk itu, pihaknya
mendorong auditor internal mengoptimalkan pengawasannya dalam penerapan
kebijakan anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting). “Anggaran berbasis kinerja membuat penyusunan anggaran lebih detil, sehingga celah penyimpangan mengecil,” ujarnya.
Optimalisasi peran auditor internal
dalam mencegah kebocoran keuangan negara akan terbantukan oleh penerapan
tiga strategi pencegahan, yakni pre-emptive, preventif, dan represif. Untuk prinsip pre-emptive dan
preventif jelasnya, bisa dilakukan dengan sosialisasi anggaran berbasis
kinerja dan evaluasi terhadap pelaksanaannya. “Sedangkan prinsip
represif bisa dilakukan dengan melakukan audit terhadap nilai nominal
bujet,” tuturnya.
Sumber : Seputar Indonesia, 13 November 2008
Sumber : Seputar Indonesia, 13 November 2008